HATI-HATI LINGKAR PINGGANG YANG BERTAMBAH! (SINDROM METABOLIK)
Lingkar pinggang yang semakin bertambah perlu mendapat perhatian kita, karena merupakan salah satu tanda dari Sindrom Metabolik.
SINDROM METABOLIK ADALAH kelainan metabolik yang berakibat pada meningkatnya risiko CVD (Cardiovascular Disease – Penyakit jantung dan pembuluh darah) serta diabetes melitus (kencing manis). Ciri khas dari sindrom ini adalah obesitas sentral (berpusat di daerah perut), hipertrigliseridemia, kolesterol HDL (kolesterol baik) rendah, hiperglikemia (gula darah tinggi), dan tekanan darah tinggi.
Angka kejadian sindrom metabolik bervariasi di seluruh dunia. Namun secara umum risiko semakin meningkat dengan bertambahnya usia. Di AS 60% dari wanita usia 45-49 tahun dan 45% pria usia 45-49 tahun memenuhi kriteria sindrom metabolik. Dengan berubahnya gaya hidup dan pola makan, makin banyak anak dengan obesitas, merupakan ciri awal sindrom metabolik pada kelompok usia muda.
KRITERIA SINDROM METABOLIK (National Cholesterol Education Program, Adult Treatment Panel III - NCEP:ATPIII)
Minimal 3 atau lebih dari kriteria di bawah ini :
1. Obesitas sentral : lingkar pinggang >102 cm (pria) ; > 88 cm (wanita) cat : untuk ras Asia >90 cm (pria) ; >80 cm (wanita)
2. Kadar Trigliserid ≥ 150 mg/dl
3. Kadar kolestrol HDL : <40 mg/dl (pria) ; <50mg/dl (wanita)
4. Hipertensi ; tekanan darah ≥ 130/85 mmHg
5. Gula darah puasa ≥ 100mg/dl atau sebelumnya didiagnosis menderita diabetes.
PENYEBAB SINDROM METABOLIK
1. Resistensi insulin : Adalah kelainan metabolik dimana tubuh tidak dapat menggunakan insulin (hormon yang mengatur kadar gula darah) secara efektif dan efisien.
2. Obesitas (ditandai dengan lingkar pinggang yang bertambah) : Obesitas menyebabkan peningkatan tekanan darah, kolesterol total yang tinggi, kolesterol HDL rendah, dan kadar gula darah yang tinggi.
3. Faktor penyebab lain seperti kelainan genetik, faktor aging (penuaan), kurangnya aktivitas fisik.
PENYAKIT – PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN SINDROM METABOLIK
1. Penyakit jantung dan pembuluh darah. Seseorang dengan sindrom metabolik memiliki risiko tinggi terkena penyakit ini 1,5-3 kali lipat. Seseorang dengan sindrom metabolik rentan terkena stroke.
2. Diabetes melitus (kencing manis). Risiko meningkat 3-5 kali pada seseorang dengan sindrom metabolik.
PENANGANAN SINDROM METABOLIK
A. Perubahan gaya hidup
1. Diet. Penurunan berat badan dengan Indeks Massa Tubuh/Body Mass Index (IMT/BMI) <25 kg/m2 . Cara menghitung IMT BB(Kg) /TB2(m). Lebih banyak buah-buahan, sayuran, daging ayam tidak berlemak, ikan pada menu makanan kita.
2. Meningkatkan aktivitas fisik. Berolahragalah 3-4 kali seminggu selama minimal 30 menit.
3. Hentikan merokok dan minum alkohol.
B. Obat – obatan
1. Mengatasi kadar LDL yang tinggi : pilihan pertama golongan statin (simvastatin, lovastatin, pravastatin), pilihan kedua inhibitor penyerapan kolesterol : ezetimbe, namun hati-hati pada penggunaannya karena memiliki efek samping meningkatkan trigliserid.
2. Mengatasi kadar trigliserida yang tinggi. Golongan fibrat (gemfibrozil, fenofibrate). Golongan lain : statin, asam nikotinic.
3. Meningkatkan kadar HDL Kolesterol : Golongan statin dan fibrat dapat meningkatkan kadar HDL.
4. Hipertensi. Pada penderita sindrom metabolik tanpa diabetes, pilihan terbaik untuk obat antihipertensi adalah ACE Inhibitor (captopril, enalapril), dan angiotensin II receptor blocker (Valsartan, Losartan). Disarankan diet rendah garam, lebih banyak buah dan sayuran, serta memilih produk susu rendah lemak. Pemeriksaan tekanan darah rutin dapat membantu menjaga tekanan darah yang normal.
5. Kadar gula darah puasa terganggu. Obat yang menjadi pilihan adalah metformin.
6. Resistensi insulin. Golongan biguanid (metformin) dan Thiazolidinediones (rosiglitazone, pioglitazone) dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan kerja insulin di hati.
Sumber :
1. The Metabolic Syndrome. In : Harisson’s Principles of Internal Medicine. 17th ed.
2. Metabolic Syndrome. American Heart Association. http//www.americanheart.org
Artikel ini merupakan buah tangan dr.Maria Putri Utami, concern dalam permasalahan seputar sindrom metabolik. (mariaputri@yahoo.com)